Coldplay adalah salah satu band rock alternatif paling terkenal di dunia. Mereka telah memikat hati jutaan pendengar dengan lagu-lagu emosional dan lirik yang mendalam. Dalam perjalanan mereka yang panjang dan penuh prestasi ini, mereka telah menghasilkan beberapa lagu dan album terbaik dalam sejarah musik. Dalam artikel ini dikutip dari lirikterjemahan.id, kita akan menjelajahi perjalanan musikal Coldplay dari lagu ‘Hymn for the Weekend’ hingga album terbaru mereka, ‘Everyday Life’.
‘Hymn for the Weekend’: Memasuki Dunia Pop
Coldplay telah dikenal dengan suara rock alternatif yang unik, namun mereka juga terampil dalam eksplorasi genre musik yang berbeda. Salah satu contoh yang paling mencolok dari perubahan ini adalah lagu ‘Hymn for the Weekend’. Dirilis pada tahun 2016 sebagai bagian dari album ‘A Head Full of Dreams’, lagu ini menampilkan kolaborasi dengan penyanyi pop terkenal, Beyoncé.
Hymn for the Weekend Lirik Terjemahan adalah salah satu lagu paling sukses Coldplay. Lagu ini mengeksplorasi elemen-elemen musik pop dan R&B dengan lirik yang terinspirasi dari budaya India. Suara vokal Chris Martin yang khas dan melodi yang menawan membuatnya sangat melekat di telinga pendengar di seluruh dunia. Lagu ini adalah contoh bagaimana Coldplay mampu mengeksplorasi berbagai genre musik dan tetap mempertahankan identitas mereka yang unik.
‘Kaleidoscope EP’: Eksperimen yang Sukses
Setelah merilis ‘A Head Full of Dreams’, Coldplay mengeluarkan ‘Kaleidoscope EP’ pada tahun 2017. EP ini adalah eksperimen musikal yang menarik bagi band ini. Meskipun hanya berisi lima lagu, ‘Kaleidoscope EP’ menampilkan kolaborasi dengan beberapa artis terkenal seperti The Chainsmokers dan Brian Eno.
Salah satu lagu yang mencuri perhatian dari EP ini adalah ‘Something Just Like This’, yang merupakan hasil kolaborasi dengan The Chainsmokers. Lagu ini menggabungkan elemen-elemen musik elektronik dengan lirik yang bercerita tentang keinginan untuk menjadi pahlawan, sebuah tema yang relatable bagi banyak orang. ‘Kaleidoscope EP’ adalah contoh lain dari bagaimana Coldplay terus eksperimen dengan suara mereka dan tetap relevan di dunia musik yang terus berubah.
‘Everyday Life’: Kembali ke Akar
Pada tahun 2019, Coldplay merilis album studio kedelapan mereka, ‘Everyday Life’. Album ini merupakan perubahan signifikan dari pendekatan musikal mereka dalam beberapa tahun terakhir. ‘Everyday Life’ adalah album yang lebih introspektif dan menyentuh banyak isu-isu sosial dan politik yang relevan.
Album ini terdiri dari dua bagian, yaitu ‘Sunrise’ dan ‘Sunset’. Bagian pertama, ‘Sunrise’, lebih eksperimental dan menggabungkan elemen musik dunia seperti musik Arab dan Afrika. Salah satu lagu yang mencolok dari bagian ini adalah ‘Arabesque’, yang menampilkan kumpulan musisi Afrika Utara dan memadukan berbagai alat musik tradisional dengan suara rock.
Bagian kedua, ‘Sunset’, lebih santai dan reflektif. ‘Everyday Life’ mencerminkan perjalanan Coldplay dalam menemukan kembali akar musikal mereka dan berbicara tentang masalah-masalah dunia dengan cara yang berbeda.